
Apa itu Tapping ? Tapping merupakan proses perekaman suatu program acara televisi yang akan disiarkan secara tidak langsung. Dialog dimoderatori oleh Sulis dengan tiga nara sumber yaitu Drs Hernowo Budi Luhur, SH., M.Si selaku Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Ketua DPRD Kota Semarang Bapak Kadarlusman, SE, MM dan Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani, Bapak Pratomo, SP.
Dialog diawali dengan penjelasan tentang Urban Farming oleh Bapak Hernowo. Beliau memaparkan tentang kondisi lahan pertanian di Kota Semarang. ” Kita masih punya sawah seluas 600Ha Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Produktivitas pertanian hanya mencukupi 11% dari kebutuhan pangan dan untuk mencukupi kekurangannya, masih ada 40% lahan hijau yang akan terus diupayakan oleh Dispertan untuk memanfaatkan lahan yang belum produktif “, ujar Pak Hernowo. ” Masih ada 9 Kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan lahannya. Pada (28/2) kemarin telah dilaksanakan kick off Urban Farming untuk menggerakkan kegiatan pertanian perkotaan di Kota Semarang “, tambahnya.
Menanggapi apa yang telah disampaikan oleh Bapak Hernowo, Ketua DPRD Kota Semarang Bapak Kadarlusman yang akrab disapa Pak Pilus memberikan pandangan bahwa Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi yang unik karena masih memperhatikan lahan- lahan hijaunya. ” Kami mendukung Dispertan untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang ada di Kota Semarang. Kemudian bagaimana cara mengatasi masalah lahan persawahan yang berada di Semarang bagian utara yang dekat dengan laut serta langkah untuk mendorong minat petani muda agar mau melanjutkan tongkat estafet di sektor pertanian dan perlu adanya pendidikan pertanian sejak dini “, ujar Pak Pilus.
Menanggapi pertanyaan Pak Pilus, Bapak Hernowo menambahkan bahwa Dispertan telah mengupayakan berbagai cara untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengembangkan pertanian di Kota Semarang misalnya dengan mekanisasi pertanian untuk meringankan tugas petani, Pengembangan Smart Urban Farming, Edukasi hidup sehat sebagai gaya hidup kepada masyarakat serta penyediaan layanan konsultasi pertanian melalui pelatihan dan home care.
” Kami mengajak anak muda untuk menjadi relawan pertanian dan menjadi nara sumber dalam berbagai pelatihan. Perwal tentang pembudidayaan Urban Farming juga sudah ada dan tahun ini kami menyusun SK akademik tentang pertanian berkelanjutan “, tambah Pak Hernowo.
Sebagai pelecut semangat masyarakat dalam pertanian, saat ini Dispertan tengah menyelenggarakan Urban Farming Champions yang salah satu fokus tujuannya adalah memperkenalkan Urban Farming kepada masyarakat. 

Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani Bapak Pratomo juga menyampaikan tentang manfaat dari Urban Farming. Diantaranya, dapat menekan pengeluaran masyarakat karena mampu menghasilkan bahan pangan sendiri bahkan dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan regenerasi di dunia pertanian, ” Perlu adanya digitalisasi pertanian untuk menarik minat anak muda. Dengan pengemasan yang lebih menarik serta adanya teknologi baru dalam budidaya pertanian misalkan cara pemupukan atau penyiraman dengan menggunakan Hand Phone. Pembuatan prototype dan inovasi baru di bidang pertanian “, tambah Pak Pratomo.
Diakhir dialog Pak Hernowo menambahkan, ” Kami akan terus malakukan pendampingam dalam pelaksanaan Urban Farming di Kota Semarang. Bahkan Perguruan tinggi seperti UNNES dan UNIKA memasukkan Urban Farming sebagai salah satu mata kuliah. Ilmu pertanian mengajarkan tentang kesabaran, kejujuran, kedisiplinan dan tentunya rasa cinta tanah air karena pertanian tidak akan lepas dari tanah dan air. “
Kesimpulan dari diskusi ini adalah Urban Farming itu penting karena menjadi salah satu kegiatan positif bagi masyarakat dan diperlukan adanya program yang berkelanjutan dan tentunya dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.